Film “The Duff” adalah film komedi yang cocok untuk melepas penat setelah bekerja seharian di kantor, penat dengan tugas-tugas kampus maupun sekolah. Film “The Duff” ini diadaptasi dari sebuah novel nominasi “Best Young Adult Novel” pada tahun 2010 karya Kody Keplinger. Film komedi remaja ini sendiri disutradarai oleh Ari Sandel dan didistribusikan oleh CBS Films dan Lionsgate.
Film komedi yang diperankan oleh aktris-aktris cantik dan seksi ini berkisah tentang Bianca (Mae Withman) yang dilabeli “The DUFF” (Designated Ugly Fat Friend) oleh teman-temannya yang lebih popular, Jess (Skyler Samuel) dan Casey (Bianca Santos). Kisahnya sangat berkutat pada Bianca yang memang kurang populer dan dianggap kurang menarik. Dengan penampilannya yang kurang menarik tersebut, sangat memberikan keuntungan bagi teman satu kelompoknya yang memiliki wajah cantik, sehingga mereka terlihat lebih menarik.
Tanpa Bianca sadari jika selama ini dirinya memang telah menjadi The Duff bagi dua kawan wanitanya yang sangat cantik dan seksi. Bianca juga baru menyadari jika setelah sekian lama, tidak ada pria yang ingin mendekatinya karena penampilan Bianca yang tak menarik tersebut. Bosan menjadi The Duff, Bianca bertekad ingin mengubah dirinya menjadi seorang gadis cantik dan seksi.
Dibantu dengan teman pria dari masa kecilnya yang kini tumbuh menjadi pria atletis, Wesley akhirnya Bianca itu berusaha mendapatkan teman kencan dengan pria idamannya, Toby (Nick Eversman). Namun, upaya ini tentu tidah semudah membalikkan telapak tangan, hal ini dikarenakan selama ini citra Bianca lekat dengan julukan gadis yang tak populer dan tidak menarik di sekolahnya.
Melalui film romantis berjudul “The Duff” ini, Flagers akan ditunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki ‘pola pemikiran’ yang berbeda. Kisah Bianca ini bertambah menarik ketika ia tengah menghadapi sejumlah masalah berat dan ingin mencari pelarian. Di saat itulah ia menemukan Wesley, sosok pria yang semula sangat dibencinya dan justru menjadi a good listener untuknya. Lalu bagaimanakah usaha Bianca merubah citranya dari remaja yang tak dianggap? Mampukah Bianca mendapatkan seorang pujaan hati?
So this was definitely a very sweet and different kind of contemporary romance. Nah, apakah Flagers juga terkadang pernah minder atau merasa less famous than those prettier and popular friends? Try to learn and find something new in this romantic movie!
Film ini dibintangi banyak bintang muda cantik dan tampan, seperti Annika Gordon, Bella Thorne, Bianca A. Santos, Skyler Samuels, dan Robbie Amell. Sementara itu, sebagai pemeran Bianca, dipasang bintang muda berbakat Mae Whitman. Untuk menambah unsur kocak dalam film besutan Ari Sandel ini, dipasanglah komedian Asia, Ken Jeong, yang namanya melambung sejak bermain dalam film “The Hangover.”
Unsur komedi yang ada disajikan dalam film “The Duff” sangat pas. Humor yang ditampilkan juga segar dan sangat dekat dengan kehidupan remaja. Mungkin, bagi Flagers yang masih remaja, akan tersenyum atau bahkan tertawa sendiri jika kebetulan pernah mengalami kejadin serupa yang ada di dalam film “The Duff.”
Namun, terlepas dari cerita dan komedi yang menghibur tadi, pada dasarnya yang paling menarik dalam film ini adalah keberanian sang sutradara dalam menggambarkan situasi dan kondisi remaja, khususnya di Amerika Serikat saat ini. Sebenarnya, film “The Duff” ini sangat tipikal film remaja Amerika, namun lagi-lagi harus diakui kejujuran mereka dalam mengungkap fenomena sosial yang terjadi, khususnya remaja layak diapresiasi. Meski dikemas dengan lucu, lewat humor dan menunjukkan tingkah-tingkah aneh para remaja saat ini, tapi “The Duff” juga menampilkan seperti apa dampak buruknya jika tidak disikapi dengan benar. Oleh karena itu, twist yang ditampilkan di film berhasil membuat kisahnya memiliki makna, berisi pesan moral, dan jauh dari kesan film kacangan.
