Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version]
Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version] - Lyodra
Seperti apa kehidupan pada masa purbakala ketika dinosaurus masih menguasai dunia? Kini, kita tidak hanya dapat membayangkannya, karena simulasi kehidupan dinosaurus yang menyerupai keadaan nyata dihadirkan dalam film “Walking With Dinosaurs.” Film yang disutradarai oleh Barry Cook dan Neil Nightingale ini menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk sebuah karya animasi. Perpaduan antara cerita naratif dengan unsur pendidikan yang dibalut oleh visualisasi yang sangat menakjubkan.
Kisah “Walking With Dinosaurs” diarahkan oleh narasi yang diceritakan melalui seekor burung purba bernama Alex. Sang burung menjadi saksi kehidupan seekor Pachyrhinosaurus bernama Patchi dalam mengarungi pertumbuhan hidup mulai dari anak-anak hingga menjadi dewasa. Ketika Patchi bersama keluarganya bermigrasi untuk menghindari udara musim dingin, terjadi sebuah peristiwa yang mengubah kehidupannya. Kini, Patchi bersama sang kakak bernama Scowler harus meneruskan migrasi tanpa keluarganya.
Dalam perjalanan migrasinya, Patchi tertarik pada seekor Pachyrhinosaurus betina bernama Juniper. Seiring dengan berjalannya waktu, Patchi tumbuh menjadi remaja. Perhatiannya pada Juniper semakin meningkat. Ternyata, Patchi hars bersaing dengan sang kakak untuk merebut hati Juniper. Persaingan antara Patchi dengan Scowler menimbulkan pertentangan. Perselisihan mereka di tengah masa migrasi semakin mempersulit keadaan. Akankah Patchi mampu menyelesaikan perselisihannya dengan sang kakak? Akankah kawanan Pachyrhinosaurus berhasil melakukan migrasi ke tanah tujuan mereka?
Film “Walking With Dinosaurs” diangkat dari serial dokumenter populer dari TV BBC. Seperti serial TV-nya, film ini sangat kuat nuansa edukasinya. Tidak hanya memberikan gambar visual berupa simulasi kehidupan Dinosaurus, “Walking With Dinosaurs” hadir seperti ensiklopedi dalam bentuk film. Selain narasi yang penuh dengan informasi seputar dinosaurus, film ini dilengkapi pula dengan beberapa penunjuk fakta dalam bentuk teks. Unsur edukasi ini menjadi faktor yang penting. Karena, hal ini adalah yang membedakan “Walking With Dinosaurs” dengan film-film mengenai dinosaurus yang sudah ada sebelumnya.
Meskipun kisah cerita dalam “Walking With Dinosaurs” sangat sederhana, tetapi visualisasi film ini tampil dengan menakjubkan. Detail CGI dari bentuk dan gerakan dinosaurus di film “Walking With Dinosaurs” dibuat dengan sangat teliti dan terlihat faktual. Kombinasi ini akan memanjakan penonton keluarga, khususnya orang tua yang ingin mengajak anak mereka belajar melalui film, tetapi masih dapat menikmatinya.
Film “Walking With Dinosaurs” yang diproduksi dengan budget US $80 Juta adalah pilihan tepat untuk menjadi tontonan menarik bagi keluarga. Menghibur namun tetap edukatif. Untuk menikmati visualisasi yang lebih mencengangkan dari film ini, disarankan memilih format 3D. Tidak hanya merasa berada di antara dinosaurus, penonton juga akan merasa kalau makhluk purbakala ini seakan-akan keluar dari layar bioskop. “Walking With Dinosaurs” wajib menjadi pilihan keluarga saat libur panjang Natal dan tahun baru keluarga.
I work in the entertainment, publishing & social media industry. Observes & writes about it. Author of ONE DIRECTION The Unofficial Book & Buku Pop Superstars.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.