Sebelumnya, Taylor Swift memang sempat menghebohkan penggemarnya saat menarik seluruh karyanya dari salah satu layanan musik streaming, Spotify, pada tahun 2014 lalu. Namun pelantun single “Back to December” tersebut akhirnya memutuskan untuk kembali ke Spotify tahun lalu.
Dilansir NME pada Kamis (5/4), rupanya ada alasan khusus di balik kembalinya Taylor ke Spotify. Baru-baru ini, pendiri dan CEO Spotify yakni Daniel Ek dengan terang-terangan mengungkapkan caranya untuk membujuk musisi asal Amerika Serikat tersebut saat diundang dalam acara “CBS This Morning.”
“Aku seharusnya melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam menyampaikan hal ini, jadi aku melakukannya sepenuhnya,” ujar Daniel. Bahkan demi meyakinkan Taylor dan timnya, ternyata bos Spotify tersebut rela terbang Nashville, AS untuk menemui langsung sang musisi dan berdiskusi. Padahal kantor pusat Spotify sendiri berlokasi di Stokholm, Swedia.
“Aku pergi ke Nashville berkali-kali untuk berbicara dengan tim (Taylor), menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelaskan model, mengapa streaming menjadi penting,” ungkap Daniel. “Dan kabar baiknya adalah kupikir dia juga melihat bagaimana streaming berkembang.”
Tak hanya itu, CEO tersebut juga menyebut bahwa Taylor kembali ke Spotify karena banyaknya permintaan dari para penggemar. Sehingga saat album barunya keluar, Taylor pun segera berdiskusi untuk kembali masuk ke Spotify. “Kupikir dia melihat permintaan dari para penggemarnya. Jadi akhirnya ketika album baru keluar, dia datang ke Stockholm dan menghabiskan beberapa waktu di sana, mencari tahu cara yang masuk akal untuknya,” lanjut Daniel
Di sisi lain, Taylor Swift sendiri memang bersikeras untuk menarik lagu-lagunya di berbagai platform musik pada tahun 2014. Dalam surat pernyataannya, kekasih Joe Alwyn itu mengaku merasa geram karena royalti yang dibayarkan kepada musisi dari layanan streaming sangat kecil.
Parahnya, bahkan bisa tanpa bayaran sama sekali jika digunakan oleh pengguna tak berbayar. “Ini adalah opiniku. Bahwa musik seharusnya tidak gratis,” tutur Taylor kala itu. Ia juga menyebut bahwa opininya tersebut berdasarkan fakta bahwa pembajakan telah menurunkan penjualan album secara drastis. Namun pelantun “End Game” itu akhirnya berdamai dengan layanan musik streaming bergabung kembali pada 9 Juni 2017.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.