Tokoh superhero berkostum merah biru yang terlahir karena gigitan laba-laba radioaktif, Spider-Man, kembali untuk menyelamatkan kota New York. “The Amazing Spider-Man 2” adalah sekuel dari film reboot yang dirilis pada tahun 2012 lalu. Penghasilan yang melebihi US $750 Juta di seluruh dunia, berhasil menghidupkan kembali salah satu franchise populer yang berasal dari komik Marvel ini. Spider-Man tidak hanya berhadapan dengan konflik dalam dirinya sendiri, dalam film “The Amazing Spider-Man 2,” sang jagoan juga harus menjaga keselamatan manusia, berhadapan dengan lebih dari 1 musuh dan sekaligus mempertahankan cinta sejatinya.
Peter Parker telah menerima kelebihan dirinya secara utuh. Ia menjadi pahlawan super yang piawai dalam menjaga kedamaian dan keselamatan warga kota New York. Selain sibuk memerangi kejahatan, Peter juga berhasil lulus dari SMA. Ia juga tetap mempertahankan jalinan hubungan romantis dengan sang kekasih, Gwen Stacy. Meskipun kemampuan Peter sebagai Spider-Man semakin meningkat, dan konflik batin dalam dirinya juga berhasil Ia lalui, namun bayangan peristiwa tragis yang membunuh ayah dari Gwen Stacy masih belum dapat Ia lupakan. Sosok ayah Gwen Stacy kerap kali muncul di hadapan Peter Parker. Hal ini menjadi pengingat bahwa Peter telah melanggar Janji kepada ayah Gwen Stacy untuk menjauhi anaknya.
Di tengah konflik asmaranya dengan Gwen, Peter harus berhadapan dengan sesosok manusia listrik yang muncul dengan kekuatan dahsyat di tengah Times Square. Electro yang tercipta akibat dari sebuah kecelakaan pekerjaan, ternyata menjadi musuh terbaru yang harus dihadapi Spider-Man. Keberadaan Electro juga dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak asing dalam kehidupan Peter. Kini, Spider-Man harus menghadapi 2 musuh sekaligus yang mengancam diri dan juga nyawa dari berbagai orang yang tidak berdosa. Hubungan Peter yang juga dalam keadaan tidak stabil dengan sang kekasih, harus diuji di tengah medan pertempurannya dengan musuh. Mampukah Spider-Man mengatasi musuh-musuhnya, melindungi kekasih dan sekaligus memperbaiki hubungan cintanya?
Sosok Spider-Man telah melekat 100% dalam diri Andrew Garfield. Ia berhasil membuat orang lupa bahwa Tobey Maguire juga pernah menjadi Spider-Man yang baik dalam 3 film. Andrew berhasil mengidupkan karakter Spider-Man yang persis dengan sifat di komiknya. Lincah, humoris, bersahabat namun tetap tangguh. Tubuh ideal Andrew Garfield yang ramping, juga wajahnya yang terlihat seperti personil boyband One Direction, akan membuat Spider-Man versinya menjadi sosok idaman.
Gwen Stacy yang diperankan oleh Emma Stone juga bukan sekedar menjadi karakter wanita pelengkap dalam film. Sosok yang cerdas, mandiri dan menawan dari Gwen, dihidupkan dengan mudah oleh Emma. Hubungan sebagai kekasih dalam kehidupan nyata antara Andrew Garfield dengan Emma Stone muncul dalam bentuk chemistry yang sangat romantis antara keduanya. Cara menatap mata dan bermesraan yang ditampilkan oleh Andrew dan Emma, sukses membuat “The Amazing Spider-Man 2” sebagai film superhero yang paling romantis selama ini.
Tokoh antagonis dalam film ini diperankan oleh Jamie Foxx sebagai Electro. Sementara sosok Harry Osborn, sahabat kecil Peter Parker yang memiliki misteri, diperankan oleh Dane Dehaan. Kehadiran 2 karakter antagonis dan juga munculnya 1 penjahat lain lagi di film ini, membuat “The Amazing Spider-Man 2” penuh dengan karakter musuh yang berlawanan dengan sang protagonis.
Visual effects dan sinematografi dalam film ini menjadi eye candy tersendiri dalam “The Amazing Spider-Man 2.” Sutradara Marc Webb memilih Sony Pictures Imageworks yang pernah memenangkan penghargaan Oscar untuk mengurusi bagian visual effects. CGI dari Spider-Man yang beraksi dengan bergelantungan menggunakan jaring laba-laba dari 1 gedung ke gedung lain, terlihat sangat nyata. Karakter Electro juga tampak menyeramkan dengan warna biru neon terang yang juga diciptakan melalui efek di komputer.
Sinematografi dalam “The Amazing Spider-Man 2” yang sebagian besar dibantu dengan visual effects, juga memberikan kesegaran dan kreatifitas baru dalam memperlihatkan cara beraksi sang manusia laba-laba. Kita akan diajak merasakan pengalaman Spider-Man melalui gaya sinematografi yang menghadirkan first person point of view.
Marc Webb tampaknya memang tahu cara untuk membuat sebuah film yang menghidupkan fantasi para fanboys. Bebagai halaman komik dengan sekuen yang dramatis juga rumit, Ia hidupkan dalam bentuk gambar. Kelebihan visual effects dan sinematografi “The Amazing Spider-Man 2” akan bisa dinikmati dengan maksimal melalui format bioskop IMAX 3D. Pengalaman unik ini, akan membuat kita merasa menjadi bagian langsung dari film.
Keunikan lain dari “The Amazing Spider-Man 2,” adalah musik yang terdengar menonjol dari kolaborasi Hans Zimmer dengan The Magnificent Six, yang terdiri dari: Michael Enziger, Andrew Kawczynksky, Johnny Marr, Steve Mazzaro, Junkie XL dan Pharrell Williams. Perpadun antara musik Rock dengan Modern Urban yang dibalut oleh komposisi klasik a la Hans Zimmer membuat komposisi musik “The Amazing Spider-Man 2 terdengar semakin dramatis dan berbeda.
“The Amazing Spider-Man 2” akan menghidupkan jiwa anak-anak dalam diri kita. Bukan hanya menghadirkan tontonan yang menghibur, tetapi kita juga akan diajak untuk merasa menjadi seorang Spider-Man. Adegan-adegan romantis antara Peter Parker dengan Gwen Stacy juga menjadi bagian yang paling kuat dalam film. Kesungguhan Andrew Garfield dan Emma Stone dalam menghidupkan rasa cinta mereka, dijamin akan membuat kita senang, tersipu dan sedih saat film berlangsung. Kini, kita bisa mengatakan kalau “The Amazing Spider-Man 2” adalah sebuah film superhero spektakuler yang paling romantis sepanjang masa.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.