Boneka merupakan sebuah mainan yang lucu dan menarik bagi banyak orang terlebih bagi anak-anak kecil. Namun, lain cerita dalam film horor. Dalam film horor, boneka sering kali dilambangkan sebagai sosok yang seram, menakutkan, dan sering kali sadis. Salah satunya dalam film “The Boy,” sebuah film supranatural horor garapan sutradara William Brent Bell.
Seolah ingin mengikuti jejak karier Chucky dan Annabelle, kini Brahms yang tampil lewat film ini. Seperti pendahulunya, boneka berwajah pucat ini tidak lucu sama sekali. Film berdurasi 97 menit ini mengisahkan Greta Evans (Lauren Cohan), seorang warga negara Amerika Serikat yang ingin menghindar dari masa lalu kelam hubungan dengan pacarnya. Ia pergi ke sebuah desa terpencil di Inggris dan berencana melamar pekerjaan sebagai pengasuh anak berumur delapan tahun.
Greta lantas bertemu dengan calon majikannya yakni Tuan dan Nyonya Heelshire. Keluarga Heelshire tinggal di sebuah rumah besar bergaya gotik dan jauh dari tetangga. Rumah berbentuk kastil, interior kayu, pencahayaan minim, dan lukisan personil keluarga Heelshire adalah kombinasi tepat untuk membangun nuansa horor.
Tuan dan Nyonya Heelshire ingin Greta mengasuh anak mereka yakni Brahms. Tanpa prasangka apapun, Greta mengikuti calon majikannya menunjukkan isi rumah mereka. Sampai pada saat berkenalan dengan Brahms, Greta melempar tawa sinis karena yang ia lihat adalah sebuah boneka. Greta menganggap bahwa hal tersebut hanyalah lelucon. Akan tetapi, keluarga Heelshire betul-betul menganggap boneka Brahms seperti anak sendiri.
Greta akhirnya mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan. Namun, ia harus mengemban tugas memperlakukan Brahms seperti manusia biasa. Ia harus mengganti baju, bermain piano, mendengarkan musik, membacakan dongeng, memberinya makan, hingga memberikan ciuman sebelum tidur. Kabar buruk bagi Greta, Tuan dan Nyonya Heelshire harus meninggalkan rumah untuk berlibur. Mereka menitipkan beberapa list tugas yang harus dikerjakan Greta selama hidup bersama Brahms.
“Jika kamu baik kepadanya (Brahms) dia juga akan baik kepadamu,” pesan Tuan Heelshire sebelum berpisah dengan Greta. Saat berjaga di rumah terkadang juga ada seorang pria yang sering mampir mengantar makanan yang tertarik terhadap Greta yakni Malcolm. Greta merasa canggung dan aneh harus menjaga dan mengurus sebuah boneka anak laki-laki. Greta kemudian tidak memedulikan boneka tersebut. Namun, beberapa hal aneh mulai sering terjadi di rumah tersebut. Mulai dari barang hilang, boneka Brahms yang berpindah, dan berbagai keanehan lain.
Cerita film ini berpusat kepada tokoh boneka yang bernama Brahms. Memang Brahms tidak digambarkan seseram sosok boneka Chucky dan malahan terlihat sedikit elegan. Ide cerita dan intrik film “The Boy” sejatinya kurang terlalu menarik dan mengada-ada. Bayangkan, seorang perempuan muda direkrut dua orang tua untuk mengurusi boneka seukuran anak manusia normal. Penonton akan dikejutkan dengan kejutan jelang akhir film. Namun nampaknya, kurang cukup membantu mendongkrak kualitas cerita secara keseluruhan.
Untungnya, sutradara William Brent Well mengantungi deretan aktor dan aktris yang mumpuni. Lauren Cohan yang terkenal karena aktingnya dalam serial TV The Walking Dead berhasil membawakan peran Greta dengan sangat baik. Ia menunjukkan ekspresi sinis, takut, hingga keibuan yang kuat. Namun, untuk Flagers pecinta film horror pastinya tidak boleh ketinggalan untuk menonton film “The Boy” di bioskop-bioskop kesayangan kalian ya!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.