“Sustaindonesia” di Bangkok Design Festival 2014

Posted by
May 13, 2014

Sustaindonesia icon BDF

Bangkok Design Festival merupakan acara yang merayakan karya dan talenta desainer lokal, internasional dan desainer Asia masa depan yang cemerlang. Menampilkan berbagai pameran, seminar, acara kreatif dan penganugerahan kreatif, acara ini merupakan ajang penting memosisikan desainer Asia di kancah dunia.

Beberapa desainer Indonesia yang berkiprah di Bangkok Design Festival 2014 ini membawakan konsep “Sustaindonesia”. Tujuh desainer Indonesia yang menghadirkan karya di Bangkok Design Festival 2014 adalah:

Ilhamia Nuantika (Bandung) dengan karya Palas Table Lamp, lampu meja yang terbuat dari materi bambu yang bentuknya adalah inspirasi ‘Ketupat Palas’

Palas Table Lamp by Ilhamia Nuantika

Harry Mawardi (Bandung) dengan karya Alien Bamboo Stool dan Seri Bamboo Vases yang materi utamanya bambu, dan pada vase menggabungkannya dengan keramik.

Alien Stool by Harry Mawardi

Sukarman (Yogyakarta) dengan batik kontemporer SidjiBatik yang dalam implimentasinya menerapkan kolaborasi dengan komunitas seniman batik dengan konsep satu batik untuk satu kain. Kolaborasi Sukarman ini juga berhasil mengembangkan komunitas batik dengan menggiatkan prinsip perdagangan berkeadilan (fair trade)

Sidjibatik by Sukarman

Komunitas Bambu Endo (Bandung) yang mengembangkan gitar bambu dengan mengeksplorasi gitar klasik dan akustik yang 90% bahan dasarnya adalah bambu dan memiliki bunyi yang berkarakter setelah melalui beberapa uji coba oleh seniman/musisi gitar Indonesia.

Bamboo Guitar by Endo Bamboo Community

Aty Budiman (Bali) dengan Nafka Upcycling Casual Bag yang memadukan kulit organik dengan limbah vinyl billboard menjadi seri tas casual yang unik.

Nafka Upcycling Bag by Aty Budiman

Andhika Lukas (Jakarta) dengan seri busana Strojav atau ‘Street of Java’ yang merupakan busana urban dengan padu-padan kain tradisional Indonesia dan metoda atau teknik bordir dan sulam dalam tiap helai busananya.

Street of Java by Andhika Lukas

Arsawan (Bali) dengan Tenun Patra, sebuah eksplorasinya dengan mereka tenun tradisional dengan motif-motif baru yang terinspirasi dari pepatran yang terdapat di dinding dan relief di bangunan tradisional Bali juga pada ukiran di pintu atau panel kayu. Arsawan juga berhasil menggairahkan kembali komunitas penenun tradisional untuk berkarya dan berpenghasilan yang layak.

Tenun Patra by Arsawan

Comments and 4,968 views

Related Posts

COMMENT

Leave a Reply