Kisah pertarungan ke-4 antara para robot yang mampu bertransformasi, kembali dapat kita saksikan melalui “Transformers: Age of Extinction.” Film ini menampilkan keseluruhan pemeran yang sebelumnya tidak pernah tampil dalam franchise Transformers. Film yang diangkat dari karakter mainan Hasbro ini, masih menjual plot yang tidak terlalu rumit. Namun, secara visual, “Transformers: Age of Extinction menghadirkan peningkatan yang sangat signifikan dari seri-seri film “Transformers” lainnya.
“Transformers: Age of Extinction” mengambil setting pada masa 4 tahun setelah peristiwa pertempuran di Chicago, di mana para Autobots berhasil mengalahkan Decepticons. Karena peristiwa itu juga merenggut banyak nyawa manusia yang tidak bersalah, pemerintah Amerika Serikat melalui CIA, memutuskan untuk memburu semua Autobots yang tersisa, dengan bantuan dari Lockdown.
Cade Yeager, seorang penemu robot yang tengah kesulitan, membeli sebuah truk tua. Ia berharap, bagian-bagian truk tersebut dapat digunakan untuk membantu biaya kuliah putrinya, Tessa. Cade sangat terkejut ketika menyadari bahwa truk yang ia beli merupakan robot Optimus Prime yang tengah terluka. Ada misteri apa dibalik kemunculan kembali berbagai robot ke dunia? Akankah Autobots kembali bertarung dengan Decepticons?
Seperti layaknya seri “Transformers” yang sudah hadir terlebih dulu, titik berat “Transformers: Age of Extinction,” lebih pada keasyikan menyaksikan efek visual dahsyat. Jangan banyak berharap dari kekuatan cerita, karena film ini memang hadir sebagai eye candy yang siap menghibur mata penonton. Meskipun Mark Wahlberg memberikan nuansa yang berbeda dari sisi akting maupun cerita, tetapi masih belum mampu mengimbangi kekuatan efek visual “Transformers: Age of Extinction.” Lebih dahsyat, lebih besar, lebih hebat hingga membuat seakan-akan filmnya terkesan over the top. Tetapi, memang hal itu yang kita cari dari film ini bukan?
Jika kamu telah menunggu untuk menyaksikan salah satu film blockbuster musim panas yang mampu menghibur kita dari sisi visual, “Transformers: Age of Extinction” adalah jawabannya. Film yang disutradarai oleh Michael Bay ini, lebih menyenangkan jika disaksikan dengan format 3D di layar raksasa IMAX . Selain sukses di negara asalnya, film ini juga akan siap memecahkan rekor di Cina. Dengan kehadiran 40 menit adegan klimas yang mengambil setting di Hong Kong, “Transformers: Age of Extinction” tampaknya akan menjadi film blockbuster dari Amerika Serikat dengan penghasilan tertinggi di Cina.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.