“The Revenant” adalah Film teranyar dari Sutadara peraih Oscar 2015, Alejandro Gonzales Iñárritu, sebuah karya megah mengenai perjuangan bertahan hidup Hugo Glass dari kerasnya alam Amerika Utara era 1800-an. The Revenant sebenarnya adalah sebuah adaptasi dari novel kisah nyata “The Revenant: A Novel of Revenge” milik Michael Punke yang coba divisualkan oleh Iñárritu bersama co-writer-nya, Mark L. Smith dalam sebuah petulangan survival epik sepanjang 156 menit. Ceritanya berpusat pada kisah bertahan hidup luar biasa dari Hugh Glass (Leonardo Dicaprio), mantan tentara Amerika di era 1823 yang ditinggalkan oleh rekannya begitu saja setelah dihajar habis2an oleh seekor beruang Grizzly.
Mengarungi jalan sejauh 200 mil atau sekitar 320 Km untuk membalaskan sebuah dendam dengan keadaan fisik yang terluka parah, bukanlah perkara mudah seperti membalikkan kedua telapak tangan. Hal tersebut diceritakan dalam film “The Revenant” yang ceritanya diilhami dari kisah nyata. Hugh Glass adalah seorang pemburu dan pencari serta penjual kulit berbulu. Ia sempat menikah dengan seorang wanita Indian dari kelompok Pawnee. Mereka dikaruniai seorang putra.
Film ini dimulai dengan perjalanan sebuah eksepedisi dari sekelompok masyarakat Inggris yang sedang berburu kulit berbulu. Dalam kelompok tersebut juga terdapat Hugh Glass dan anaknya. Namun, mereka tiba-tiba diserang oleh kelompok suku Indian dan banyak dari mereka yang tewas. Para pemburu yang masih selamat kemudian bergegas kabur menggunakan perahu dan menyusuri sungai. Mereka kembali ke darat di tengah jalan. Saat sedang dalam perjalanan pulang ke markas, Hugh Glass dan anaknya diserang oleh beruang. Hugh Glass terluka parah dan terpaksa harus ditandu.
Sebagian dari kelompok tersebut pergi terlebih dahulu, menyisakan Fitzgerald dan Bridger yang menemani Glass dan anaknya yakni Hawk. Karena tak sabar, Fitzgerald membunuh Hawk dan mengambil senjata api milik Glass kemudian kabur bersama Bridger. Glass yang belum sembuh memutuskan untuk membalas dendam dengan menyusul Fitzgerald ke markas mereka yang terletak sejauh 320 km.
Hugh Glass melewati banyak cobaan besar dalam film ini yang pantas mendapat pujian. Udara dingin, fisik yang terluka, tanpa senjata, hingga makan daging mentah. Film ini juga menunjukan keindahan alam salju di hutan Amerika Serikat, kemudian ceritanya yang dipenuhi balas dendam bersatu menjadi sebuah penggambaran yang luar biasa.
Iñárritu tidak sekedar meminta penontonnya duduk dan menyaksikan segalanya, namun juga turut merasakan apa yang terjadi. Suasana dinginnya seakan-akan terasa menusuk tulang dan menemani karakter Hugh Glass yang malang dengan kemampuan bertahan hidupnya yang mungkin akan susah dipercaya jika ini bukan diangkat dari kisah nyata. Setiap detil digarap Iñárritu dengan meyakinkan, setiap daging yang terkoyak dan tertusuk terasa begitu menyakitkan, darah yang tertumpah tampak begitu kontras dengan kanvas saljunya yang mampu menciptakan luka mendalam bagi penontonnya. Alam liar benar-benar menjadi musuh utama di sini seakan-akan ingin menunjukkan sebuah pesan ketidakberdayaan manusia di hadapan alam yang bisa begitu kejam.
Film ini diperankan oleh Leonardo DiCaprio sebagai Hugh Glass, Tom Hardy sebagai Fitzgerald, dan Forrest Goodluck sebagai Hawk. Untuk Flagers yang sudah penasaran dengan filmnya, langsung saja ya nonton di bioskop-bioskop kesayangan kalian.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.