Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version]
Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version] - Lyodra
Flagers semua pasti pertama kali mendengar judul film “San Andreas”, kalian akan berpikir kalau ini merupakan film adaptasi dari salah satu seri game ternama Grand Theft Auto. Ooppss namun berbeda looh Flagers, “San Andreas” disini adalah nama untuk salah satu patahan lempengan bumi yang terletak di benua Amerika. Tepatnya di sepanjang pesisir pantai barat Amerika Serikat, yang melintang pada negara bagian California. Dan berdasarkan sejarah, lempengan bumi setelah beberapa puluh hingga ratusan tahun akan mengalami pergerakan yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dan juga tsunami yang sangat dahsyat dan mengancam kehidupan manusia.
Dimulai dari cerita seorang ilmuwan bernama Lawrence (Paul Giamatti) dan rekan kerjanya, Kim Park (Will Yun Lee) yang menemukan sebuah cara untuk memprediksi akan terjadinya gempa besar di patahan San Andreas. Namun, keduanya bukanlah tokoh sentral dari kisah bencana alam ini. Dalam film garapan sutradara Brad Peyton, penonton diajak melihat fenomena alam yang terjadi melalui mata seorang pilot helikopter pemadam kebakaran kota Los Angeles bernama Raymond Gaines (Dwayne ‘The Rock’ Johnson). Ray memiliki seorang putri bernama Blake (Alexandra Daddario) yang sudah dewasa dan tinggal terpisah dari mantan istrinya, Emma (Carla Gugino).
Raymond atau Ray, yang sedang melakukan tugasnya, harus merubah tujuan misinya menjadi tugas penyelamatan bagi istri dan putri tunggalnya, Blake. Ketika gempa bumi terjadi. Ray sebetulnya sedang dalam sebuah hubungan yang tidak baik dengan istrinya, Emma, dikarenakan mereka akan segera bercerai. Dan pada saat bencana itu terjadi, Emma sedang bertemu dengan calon iparnya di sebuah restoran yang terletak pada lantai bagian atas. Pada saat itu,Ray yang kebetulan sedang terbang dengan helikopternya, langsung bergegas melakukan penyelamatan terhadap Emma.
Sementara di lain tempat, Blake yang sedang bersama dengan pacar baru ibunya, Daniel yang berada di situasi yang sama buruknya. Akibat gempa yang menyerang kota San Fransisco, Blake terjebak dalam sebuah mobil yang berada di basement sebuah gedung yang runtuh akibat gempa. Dia terjepit dan tidak dapat keluar dari mobilnya. Beruntung, ada seorang pemuda dan adiknya yang membantu Blake untuk lolos sehingga akhirnya dapat selamat dari runtuhan. Tapi keberuntungannya tidak berlangsung lama, karena ternyata kota San Fransisco mengalami efek terburuk dari pergeseran lempengan bumi tersebut dan Blake harus menerjang segala bahaya yang ada demi bertemu dengan kedua orang tuanya. Mampukah Ray menyelamatkan istri dan anaknya? Bisakah mereka semua selamat dari ancaman maut tersebut?
Jelas, film ini bukanlah film pertama yang mengambil tema tentang bencana alam. Jika Flagers masih ingat ketika bumi terancam jatuhnya sebuah meteor berukuran besar yang pada akhirnya menginspirasi dua buah film yaitu “Armageddon” dan “Deep Impact.” Atau mungkin film mengenai ramalan akhir dunia oleh bangsa Maya, dimana bumi akan mengalami sebuah bencana besar sebagai pertanda akhir jaman dalam film “2012.” Ada cukup banyak film dengan tema bencana alam seperti dalam film “San Andreas.”
Namun ada perbedaan mendasar pada film terbaru ini, yaitu teknologi CGI atau grafis komputer saat ini yang mampu menciptakan gambaran lebih nyata dari sebuah gempa bumi dan juga sebuah tsunami besar. Dalam film berdurasi 107 menit ini, kita bisa melihat bagaimana kekacauan yang terjadi serta hal-hal buruk yang dapat menimpa para korban dari bencana tersebut. Kecelakaan dan kematian bukan pemandangan baru dalam film ini, sehingga bersiaplah bergidik pada saat membayangkan kejadian tersebut terjadi pada diri kita. Gedung-gedung pencakar langit yang runtuh sementara tanah terbelah, dan ditambah lagi dengan tsunami yang sangat tinggi akibat dari gempa berskala 9,6 SR.
Untungnya, Brad Peyton, sang sutradara memberikan selingan dari semua hal buruk yang ada. Kisah kepahlawanan sang ayah yang berjuang hingga titik darah penghabisan demi menyelamatkan seluruh anggota keluarganya. Sungguh sangat tepat, bila Dwayne Johnson yang terpilih sebagai pemeran Raymond Gaines. Dengan sosok tubuh yang besar dan kuat, Raymond terlihat sebagai sosok yang lebih masuk akal pada saat seorang diri menyelamatkan istri dan anaknya. So Tunggu apalagi Flagers langsung saja nonton film “San Andreas” di bioskop-bioskop kesayangan kalian.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.