Setelah melalui berbagai kendala dan masalah, film kontroversial “The Interview” akhirnya tetap dirilis oleh Sony Pictures Entertainment di lebih dari 200 bioskop di Amerika Serikat. Keputusan berani Sony Pictures Entertainment tersebut langsung mendapat tanggapan dan dukungan kuat dari presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Keputusan Sony tersebut rupanya disambut dengan sangat baik oleh presiden Barack Obama.
“Presiden menyambut baik keputusan Sony untuk merilis film tersebut (‘The Interview’),” tutur juru bicara presiden, Eric Schultz di Washington, Selasa (23/12) kemarin. “Seperti yang sudah diperjelas oleh presiden, kami adalah sebuah negara yang percaya pada kebebasan berbicara dan mengekspresikan seni. Keputusan yang dibuat oleh Sony dan keikutsertaan bioskop membuat orang-orang dapat memutuskan sendiri pendapatnya tentang film ini dan kamu menyambut baik itu,” tambahnya, seperti diwartakan Associated Press.
Eric Schultz menolak berkomentar apakah Gedung Putih memainkan peran tertentu dalam mendorong dirilisnya film “The Interview.” Sebelumnya, presiden Barack Obama memang sudah mengatakan jika dirinya tidak setuju dengan keputusan Sony Pictures Entertainment yang ingin membatalkan perilisan film “The Interview.” “Kita tidak bisa membiarkan seorang diktator menerapkan sensor di Amerika Serikat,” ujar Barack Obama saat itu.
Film “The Interview” akhirnya dirilis ke sejumlah bioskop sebagai bagian dari paket terbatas liburan Natal oleh perusahaan Sony Pictures Entertainment. Film komedi yang dibintangi oleh Seth Rogen dan James Franco ini sempat ditarik karena memicu terjadinya peretasan besar-besaran atau hacker yang didalangi oleh Korea Utara. Hacker tersebut berhasil mencuri ratusan dokumen rahasia Sony, termasuk data pribadi dan material sensitif lainnya. Namun, akhirnya pihak Sony berubah pikiran dan tetap memperjuangkan film ini untuk tetap diputar di bioskop di Amerika Serikat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.