“The Forest,” Upaya Pencarian Saudara Kembar di Hutan Bunuh Diri di Jepang │ Movie Review

January 9, 2016

Seolah sudah lama Indonesia digempur dengan film bergenre action, kali ini sebuah film bergenre Horror Hollywood kembali meramaikan bioskop-bioskop Indonesia yang siap bersaing dengan film-film yang sedang populer saat ini seperti Ip Man 3 & Alvin The Chimpunks In The Road.

Film yang di produksi oleh Columbia Picture dan disutradari oleh Jason Zada ini memiliki alur cerita yang lebih berbeda dari film Horror Hollywood lainya, dengan mengambil konsep cerita yang klasik namun sekaligus mengusung latar tempat yang sangat legendaris di Jepang yaitu Aokigahara Forest. Tempat itu merupakan tempat kehidupan nyata masyarakat Jepang dimana orang pergi ke hutan tersebut untuk mengakhiri hidup mereka. Sebenarnya keberadaan hutan terkenal tersebut berada dekat dengan pegunungan indah nan terkenal di Jepang, gunung Fujiama.

Film “The Forest” ini sendiri dibintangi oleh Natalie Dormer, Eoin Macken & Taylor Kinney yang bekerjasama dengan Gramercy Pictures (Comcast Company) dan Lava Bear (Ai Film). Film horror ini diklaim akan membawa para penonton masuk kedalam lebatnya hutan belantara yang menyeramkan di pegunungan Fuji Jepang.

The Forest mengisahkan seorang anak kembar bernama Sara & Jess Price yang dibintangi oleh satu aktris yaitu (Natalie Dormer). Perjalanan kehidupan anak kembar tersebut memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Setelah mereka masing-masing tumbuh semakin dewasa tapi, akhirnya mereka harus terpisah oleh jarak dan kebiasaaan-kebiasaan masing-masing. Keduanya memiliki kepribadian yang berbeda, Jess Price lebih memiliki karakter yang pendiam. Hal inilah yang membuat saudaranya, Sara ingin terus melindunginnya.

Kisah bermula ketika Sara melakukan perjalanan ke Jepang untuk mencari Jess, yang menghilang secara misterius di Hutan Aokigahara. Dalam prosesnya, Sara mendapat peringatan berulang kali dari guru dan murid di sekolah tempat Jess mengajar perihal mengerikannya Hutan Aokigahara. Ia juga mendapat peringatan keras dari gadis misterius di pondok penerima mayat bunuh diri.

Walaupun tempat tersebut dikenal sebagai daerah tujuan wisatawan, akan tetapi pengunjung yang datang kesana harus tetap mengikuti jalur yang sudah ditentukan oleh pemandu tempat wisata tersebut. Setelah setibanya Sara di wilayah pegunungan Fuji dia pun mencari info demi info tentang Hutan Aokigahara Forest tersebut. Hingga pada akhirnya, Sara mendapatkan bantuan dari para pandaki profesional di kota tersebut. Mereka pun memulai pencariannya, disinilah keanehan mulai terjadi. Semakin lama mereka mencari, semakin mereka diberikan sebuah petunjuk demi petunjuk yang mendekati keberadaan kembarannya tersebut.

Akan tetapi, petunjuk itu malah menjerumuskan ke dalam lembah hitam hutan belantara tersebut. Walau dirinya sudah siap dengan segala gangguan yang akan menghadangnya dalam misi pencariannya, Sara masih merasa ketakutan dan sangat histeris. Hingga dia harus berpetualang sendirian di dalam Hutan belantara tersebut untuk menemukan saudarinya Jess Price.

Melihat alurnya, film “The Forest” memiliki cerita sederhana tanpa banyak dialog yang memusingkan. Film ini memiliki kekuatan pada penggambaran visual yang mencekam ketika Sara tiba di Jepang. Memang bisa dibilang film ini menampilkan suasana yang sepi tanpa memperlihatkan hiruk pikuk kehidupan metropolitan Jepang. Sehingga, penonton pun bisa lebih terfokus pada nuansa horor di dalamnya.

Bagi para penggemar film Horror, film “The Forest” sangat direkomondasikan untuk ditonton. Film ini berhasil menyajikan efek yang membuat bulu kuduk merinding dan suara yang diciptakan juga cukup menghentak jantung Flagers. Akan tetapi, dari segi pengemasan ceritanya sangatlah klasik dan mudah untuk ditebak ending dari film ini. Bagi yang penasaran dengan film “The Forest” ini, jangan lupa ditonton ya di bioskop-bioskop kesayangan kalian.