Selamat datang di Oblivia. Begitulah sambutan si robot hamster yang terdapat dalam video musik terbaru Katy Perry yang bertajuk “Chained to the Rhhythm.” Video musik yang dirilis pada Selasa (22/2) tersebut dinilai sebuah kritikan untuk Amerika. Diarahkan oleh Mattew Cullen, Katy terlihat memakai oufit futuristik sedang mengunjungi taman hiburan bernama “Oblivia” yang sebenarnya berlokasi di Six Flags Mountain di Valenticia, California.
Pada awalnya, Katy Perry seperti pengunjung lainnya, terperangah melihat semua atraksi. Ketika Katy mencium sebuah bunga mawar, ia tiba-tiba tertusuk duri hingga berdarah. “So comfortable, we’re living in a bubble, bubble. So comfortable, we cannot see the trouble, trouble,” nyanyi Katy menjelaskan adegan tersebut.
Menurut media ABC, itu merupakan metafora untuk hal sepertinya indah namun menyakitkan. Terlihat semua wahana memiliki unsur bahaya, mulai dari roller-coaster, miniatur rumah yang akan menjatuhkan penghuninya, hingga roda hamster raksasa. Salah satu wahana yang melempar manusia ke udara seakan menyindir kebijakan Donald Trump yang membangun “dinding pemisah” antara Amerika Serikat dan negara luar.
Kemudian, Katy Perry menonton televisi besar dengan kacamata 3D. Ditengah aksi menyaksikan film sebuah keluarga era 1950-an yang tengah berkumpul, tiba-tiba muncul Skip Marley yang menyanyikan bagian liriknya yang berbau politik. Mendengarkan perkataan Marley, Katy pun beranjak dari tempat duduknya dan menyadari bahwa ada yang sesuatu yang salah dengan Oblivia.
“Aku pikir itu hanya sebuah lagu untuk memulai percakapan dan aku pikir itulah yang lebih kita butuhkan dari sebelumnya,” katanya dilansir ABC. “Ada begitu banyak perpecahan dan orang-orang di satu sisi atau yang lain dan aku pikir kami hanya perlu mendengarkan satu sama lain. Aku berharap bahwa lagu itu dapat mewakilinya.” Untuk Flagers yang penasaran dengan video musik terbarunya, langsung saja check di bawah ini ya!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.