Pukul 19.30 kami tiba di Pantai Carnaval, Ancol untuk menuju ke event perhelatan Java Rockinland 2013 hari kedua. Alhasil, kami langsung menuju ke panggung utama supaya tidak ketinggalan penampilan Gossip, band dance-rock asal Amerika yang menjadi salah satu head-liner malam itu. Ini merupakan kali pertama mereka datang ke Indonesia, dan tidak disangka ternyata Gossip memiliki fans yang cukup banyak disini, terlihat dari banyaknya penonton yang memenuhi bagian depan Indosat Stage. Hampir mirip dengan Kensington, mereka memainkan musik rock dengan balutan dance musik yang asyik. Gossip tampil menawan tatkala memainkan lagu “Heavy Cross”, “Perfect World” dan “Move In The Right Direction” yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar di Indonesia.
Selanjutnya, ada Last Dinosaurs yang turut menghibur para penggemarnya (yang sebagian besar adalah anak muda). Last Dinosaurs sendiri adalah band indie rock asal Australia yang telah merilis studio album bertajuk “In a Million Years” dengan menghasilkan duet single paling terkenal secara global “Zoom” dan “Andy”. 3 dari 5 personilnya sendiri adalah keturunan Jepang-Australia, sehingga tidak heran jika Flagers melihat rasa asia di antara wajah lugu mereka. Muda dan berbakat, kami bahkan sempat menjulukinya sebagai “The Next Two Door Cinema Club”. Menonton penampilan mereka seperti mengingatkan kembali masa-masa pensi sekolah!
Tak diragukan, hampir setiap penonton yang datang menanti-nanti penampilan Sugar Ray yang dijadwalkan untuk menghibur hari kedua Java Rockinland. Tanpa Sugar Ray, hari kedua event ini akan jauh lebih sepi. Mereka memang magnet hari kedua yang luar biasa. Jauh sebelum waktu menunjukkan pukul 22;00 WIB, banyak penonton sudah berbondong-bondong menuju ke panggung utama untuk mencari posisi paling pas dalam menonton aksi Mark dkk. Sebagian besar dari mereka adalah nineties atau orang yang berasal dari era 90an. Mereka rela menanti cukup lama untuk menonton aksi Mark dkk.
Lagu kebangsaan sudah dinyanyikan, monolog perturan sudah dibacakan. Dan inilah waktunya, untuk Sugar Ray! Akhirnya Mark keluar dan menyapa penonton, “Happy birthday Jakarta”. Mark memang sudah tak muda lagi, namun karismanya diatas panggung tidak perlu diragukan. Ia mengenakan kemeja hitam, jam putih dibalut dengan syal batik yang khas Indonesia dan langsung menghentak panggung dengan lagu “Speed Home California”. Melihat penampilan Sugar Ray seperti bernostalgia dengan masa kecil dulu.
Mirip dengan apa yang dilakukan Sixpence None The Richer di hari pertama JRL, Sugar Ray juga menghadirkan kejutan dengan menyanyikan Someday sebagai suguhan khusus untuk ulang tahun Ibu Kota Jakarta. Tidak hanya itu, di akhir penampilan, mereka sempat mengajak dua penonton untuk bernyanyi bersama di atas panggung. Salah satu dari penonton itu melakukan goyang Gangnam Style, sementara satu orang lainnya menyanyikan lagu I Gotta Feeling. Suasana langsung heboh dengan gelak tawa dan memanas menjelang akhir penampilan mereka.
Mulai dari hits Answer The Phone, Under The Sun, Every Morning, Is She Really, Falls Apart, Summertime’s Coming, hingga RPM, dan Fly sukses menghibur ribuan penonton malam itu. Tak diragukan lagi, Sugar Ray sukses menjadi bintang di hari kedua Java Rockinland. Dan kami semua puas dengan penampilan mereka yang apik, atraktif, interaktif dan pastinya konyol.
Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, banyak penonton yang pulang setelah penampilan Sugar Ray. Waktu yang sudah larut dan kewajiban untuk kembali melanjutkan aktivitas masing-masing keesokan harinya menyebabkan tidak banyak penonton yang melihat penampilan Steelheart yang diberi kuasa untuk menutup event Java Rockinland tahun ini. Steelheart adalah band glam rock yang melejit dengan single klasik “She’s Gone”. Walaupun sempat mengalami kendala soundsystem sejak lagu pertama, Steelheart tetap menunjukkan performa kelas bintang yang profesional. Total 12 lagu sukses sukses menjadi penghibur untuk para penonton lawas. Yang membuat kami terkesan, walaupun Miljenko Matijevic sudah tidak muda lagi, tapi ia tetap bisa melantunkan nada-nada tinggi dengan kesulitan yang luar biasa. Steelheart menutup JRL dengan aksi yang mengesankan.
Dua hari Java Rockinland begitu menyenangkan, terlepas dari sedikitnya penonton dan setlist yang tidak terlalu besar untuk ukuran sebuah festival rock terbesar di Indonesia. Namun, Java Rockinland tetap menjadi salah satu event wajib didatangi setiap tahunnya. Kami cuma berharap bahwa festival rock ini akan semakin besar dan terus menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah bagi musik rock dunia. Terima kasih Java Rockinland, terima kasih Java Festival Production !
Photo by Alden
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.