Pencapaian karir musik seorang Justin Bieber sebagai musisi remaja terbilang sangat fenomenal. Hanya dalam waktu 3 tahun, Justin sudah berhasil menjadi Teen Sensation. Kesuksesan Justin artinya menjadi beban berat untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Kali ini, Justin melakukan sebuah pencitraan baru dimana dirinya tampak lebih dewasa secara musikalitas. Melalui album Believe, Justin berhasil membuktikan kalau dirinya masih mampu melawan serangan hebat dari para kritikus musik. Believe adalah sebuah album pop komersil yang digarap dengan sangat serius. Album ini akan mengingatkan kita pada transformasi mantan bintang remaja lainnya, Justin Timberlake saat merilis album perdananya beberapa tahun silam.
Keseluruhan lagu di Believe terasa matang dan tergarap dengan sangat serius. Mulai dari soul, R&B, dance, dubstep, sampai motown mengalun dengan mulus melalui vokal Justin yang sudah tidak anak-anak lagi. Justin juga sudah berani untuk menyentil pengganggu hidupnya melalui musik. Lewat lagu Maria, Justin secara terang-terangan mengkritisi Mariah Yeater yang pernah menuduhnya sebagai ayah dari anak yang dikandungnya. Lagu ini seakan-akan menjadi Billie Jean milik Michael Jackson versi Bieber. Die In Your Arms juga mencuri perhatian dengan gaya nada dan bernyanyi old school ala Motown. Melihat keseriusan penggarapan Believe, rasanya Justin Bieber yang menulis sendiri sebagian besar lagu-lagu di album ini, layak mendapatkan pujian. Musisi yang ingin mengeruk kesuksesan secara komersil, harus banyak belajar dari Justin Bieber. Karena tidak hanya menjual, album Believe adalah sebuak produk yang berkualitas.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.