Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version]
Jauh Di Sana (feat. Te Vaka) [Bahasa Indonesia Single Version] - Lyodra
Banyak orang-orang yang beranggapan bahwa kuliah di luar negeri hanyalah bagi orang-orang yang mampu secara finansial. Mungkin hal benar bagi mereka yang mudah putus asa dan tidak memiliki mimpi besar untuk belajar di luar negeri yang katanya serba ada. Akan tetapi, ini cuma mitos bagi mereka yang sudah kuliah di luar negeri dengan beasiswa dan bagi mereka yang mempunyai mimpi besar untuk menyusul belajar di luar negeri sana.
Lantas, bagaimana cara mereka bisa mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri? Sangat gampang untuk mendapatkannya asal kalian mengetahui trik dan persiapannya. Tentu saja mereka pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan, putus asa, menyerah, pengorbanan, dan hal-hal duka lainnya. Tetapi itu wajar, karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar, dibutuhkan juga perjuangan yang besar, dan itu merupakan hal mutlak dalam proses menuju kesuksesan.
Selain itu, mereka pasti juga sudah mengetahui apa-apa saja hal wajib yang harus dipersiapkan selama S1, dikarenakan mereka sadar akan persaingan untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah dan pasti memakan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Ini dia 10 hal wajib yang perlu kamu persiapkan untuk kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa.
Usahakan IPK yang kamu peroleh diatas 3,00 karena ini merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan beasiswa S2. Tidak harus cumlaude, minimal 3,00. Mengingat persaingan yang begitu ketat, terkadang IPK juga bisa menjadi pertimbangan bagi sponsor beasiswa.
Aktiflah mengikuti organisasi-organisasi didalam dan diluar kampus. Contoh organisasi didalam kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswaan (HIMA), sedangkan di luar kampus yaitu Karang Taruna, Perhimpunan Akuntan Indonesia, dan sebagainya. Hal ini karena pada saat mengisi formulir administrasi, pelamar beasiswa harus mengisi kolom yang meminta pelamar menjelaskan pengalaman organisasi yang telah dan sedang diikuti. Ini dikarenakan sponsor beasiswa ingin melihat seberapa matang emosional para pelamar beasiswa. Selain dapat menguatkan profil kamu sebagai pelamar beasiswa, organisasi juga dapat mengasah dirimu agar lebih bertanggung jawab dan mudah bersosialisasi. Usahakan mengikuti organisasi yang berhubungan dengan tujuan masa depanmu atau S2-mu nantinya.
Umumnya beasiswa luar negeri mensyaratkan minimal 2 atau 3 tahun pengalaman kerja bagi pelamarnya. Tujuannya agar mahasiswa-mahasiswanya nanti dapat memberikan knowledge yang berbeda kepada universitas-universitas melalui penelitian-penelitiannya. Jika kamu freshgraduate dan ingin langsung mendaftar beasiswa S2, pastikan jurusan S2 yang kamu pilih adalah linear, tapi akan kecil kemungkinan kamu lulus tanpa pengalaman kerja. Kamu bisa mengakalinya dengan kuliah sambil berkerja selama studi di S1. Minimal 2 tahun, dan usahakan pekerjaan yang kamu ambil berhubungan dengan S2 yang akan kamu ambil nantinya.
Sertifikat bahasa asing sudahlah pasti diperlukan dan wajib bagi kamu yang ingin kuliah di luar negeri, apalagi dengan beasiswa. Tidak hanya di negara-negara benua Amerika, Eropa, Australia dan Afrika saja, banyak universitas-universitas di Asia yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya. Jadi, persiapkan TOEFL/IELTS kamu sedini mungkin karena, untuk mendapatkan skor yang tinggi, dibutuhkan latihan dan kerja keras yang tinggi pula. Untuk S2, biasanya meminta skor minimal TOEFL iBT 80 dan IELTS 6.0.
Usahakanlah memiliki satu atau dua publikasi, semakin banyak akan semakin bagus. Karena dalam perkuliahan S2 akan banyak sekali kegiatan yang bergelut dengan bidang academic writing seperti menulis esai, artikel, ataupun buku. Memiliki prestasi dalam bidang karya tulis ilmiah seperti publikasi ataupun esai, akan menjadi nilai tambah bagimu dimata sponsor beasiswa. Sekaligus meyakinkan sponsor bahwa kamu tidak akan gagal dan kesulitan dalam menghadapi perkuliahan nantinya.
Persiapkanlah topik penelitian yang akan kamu garap di S2 nanti karena, sponsor beasiswa tidak akan memberikan beasiswa kepada pelamar yang sama sekali tidak memiliki gambaran topik atau isu yang akan mereka teliti nantinya. Pemberi beasiswa sangat tertarik kepada pelamar yang membawa isu-isu atau topik yang krusial di masyarakat. Harapannya, agar dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan-permasalahan di masyarakat nantinya.
Surat rekomendasi tidak hanya diperlukan oleh sponsor beasiswa untuk menilai kemampuan akademik dari si pelamar, tetapi juga diperlukan saat mengirimkan aplikasi lamaran ke universitas-universitas di luar negeri. Oleh karena itu, surat rekomendasi sangat disarankan dari dosen pembimbing semasa S1 dan dosen-dosen yang memiliki gelar doktor. Sebanyak-banyaknya akan diminta tiga buah surat rekomendasi oleh sponsor beasiswa untuk melihat kemampuan si pelamar apakah dapat sukses dalam menuntaskan studi S2 nantinya atau tidak. Maka dari itu, jagalah hubungan baik dengan semua dosen-dosen S1-mu untuk mendapatkan surat rekomendasi yang baik dan mudah.
Keterampilan atau kemampuan (skill) memang bukan syarat mutlak dalam mendapatkan beasiswa. Akan tetapi, apabila kamu memiliki kemampuan yang berhubungan dengan S2-mu nantinya, kamu bisa mencantumkannya di Curriculum Vitae (CV) milikmu. Selain menguatkan profilmu sebagai pelamar, memiliki kemampuan yang berhubungan dengan S2-mu nantinya, akan membuatmu terlihat lebih concern terhadap bidang atau jurusan yang akan kamu ambil dimata sponsor beasiswa.
Usahakanlah mengikuti sejumlah kompetisi, konferensi, ataupun kegiatan volunteering selama kamu duduk di bangku S1. Semakin banyak prestasi atau penghargaan yang kamu miliki akan semakin baik, baik itu yang berhubungan dengan S2-mu nantinya ataupun yang tidak. Ini akan menguatkan profilmu dari kompetitor pelamar beasiswa lainnya. Maka dari itu, jangan sia-siakan bakat ataupun keterampilan yang kamu miliki.
Tidak selamanya media sosial itu berdampak buruk bagi kamu. Manfaatkanlah media sosial sebijak mungkin misalnya, dengan bergabung di grup-grup beasiswa yang sering dibuat oleh para alaumni ataupun para pengejar beasiswa yang sama-sama ingin kuliah di luar negeri. Banyak sekali grup-grup beasiswa yang dipromosikan melalui media sosial. Maka dari itu, mulailah mencari dan bergabung dari sekarang. Selain kamu mendapatkan manfaat info-info terbaru seputar beasiswa, kamu juga bisa sharing dan saling bertukar pikiran dengan para member lainnya. Dan yang paling menyenangkan adalah, kebanyakan untuk bergabung di grup beasiswa sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.
Source: www.idntimes.com