“Insidious Chapter 3,” Babak Awal yang Mencekam dan Membuat Jantung Lemas │ Movie Review

June 3, 2015

insidious-chapter-3-poster-405x600

Flagers pecinta film horror, patut bersiap-siap nih. Pasalnya film “Insidious: Chapter 3” sudah tayang di bioskop-bioskop kesayangan kalian. Film “Insidious: Chapter 3” sendiri tidak lagi menyoroti keluarga Lambert. Cerita yang diusung kini bergulir sebelum kejadian pada dua film sebelumnya atau bisa disebut dengan prekuel. Cerita berawal dari seorang gadis cantik bernama Quinn Brenner (Stefanie Scott) yang terobsesi masuk sekolah drama yang mengalami kejadian aneh di kamarnya. Benda-benda miliknya mendadak sering berpindah tempat secara tak wajar.

Alih-alih berpikir negatif, Quinn mengira itu cara mendiang sang ibu untuk ‘berkomunikasi’ dengan dirinya. Akhirnya Quinn mendatangi seorang cenayang, Elise Rainier (Lin Shaye), untuk membantunya berkomunikasi dengan arwah ibunya yang telah meninggal tersebut, Lillith Brenner (Ele Keats). Meski sempat menolak karena dengan alasan Elise telah berjanji untuk tidak lagi menggunakan kelebihannya dalam berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal, Elise pun akhirnya menyanggupi permintaan gadis tersebut. Saat memulai ‘komunikasi’ itulah Elise merasakan entitas berbahaya menginginkan nyawa Quinn. Elise akhirnya menyerah dan berpesan kepada Quinn agar jangan sekali-kali ia mencoba berkomunikasi dengan arwah ibunya seorang diri.

InsidiousRedDoorSlide1

Pesan dari Elise ternyata tidak dipatuhi oleh Quinn. Ia tetap berusaha mencoba berkomunikasi dengan arwah ibunya. Malang tidak dapat ditolak, roh halus dalam wujud The Man Who Can’t Breathe (Michael Reid MacKay) yang digambarkan berupa sesosok pria berpakaian pasien rumah sakit dengan alat bantu napas di hidung dan mulutnya mulai mendengarnya. Quinn mulai merasa hal-hal aneh terjadi kepadanya hingga akhirnya Quinn tertabrak mobil hingga mengalami cedera parah. Sejak saat itu, The Man Who Can’t Breathe mulai meneror Quinn dan mencoba membawa jiwa Quinn ke alam para roh. Mampukah Quinn terlepas dari maut yang menghantuinya? Bisakah Elise membantu Quinn melepaskan keakutannya?

Film “Insidious: Chapter 3” tidak lagi digawangi oleh James Wan yang sukses memberikan pakem baru dalam ranah horor di industri perfilman Hollywood saat film “Insidious” rilis dan meraih kritik serta pendapatan positif. Ia menyerahkan tongkat penyutradaraan pada Leigh Whannell, pria yang turut terlibat dalam penulisan skenario dan berperan sebagai Specs dalam dua judul sebelumnya. Di tangan Leigh Whannell, babak ketiga ini tampil dengan rasa berbeda. Pria kelahiran Melbourne tersebut mampu memberikan sentuhan baru meski di beberapa bagian masih terasa jelas sisi yang ditinggalkan James Wan.

Screen-Shot-2015-04-02-at-11.02.02-AM-620x400

Sebagai film horor, “Insidious: Chapter 3” juga mampu membawa aura seram dan menegangkan bagi penonton seperti dua film sebelumnya. Kemunculan sosok-sosok setan dipadu dengan efek suara, tata cahaya, dan visual ditampilkan secara mulus di film ini hingga membuat penonton menahan napas, kaget, hingga menjerit menyaksikan semuanya itu. Film ini akan mengajak anda menyusuri lorong-lorong gelap nan seram di mana Elise berjuang melawan dilema dan setan yang menghalanginya demi menyelamatkan Quinn Brenner.

maxresdefault

Film “Insidious: Chapter 3” masuk dalam kategori layak konsumsi, terlebih jika Flagers sudah menonton film pertama dan kedua. Ibarat makanan, prekuel ini seperti hidangan pembuka yang gurih. Ia menyajikan momen mencekam secara pas dengan segala pernak-pernik yang wajib ada dalam film horor. Siapkan saja nyali kalian dan jangan tonton sendirian ya Flagers!!

Comments and 5,985 views

Dimas Andra Saputra

Your Future Engineer │ Model United Nations │ Entertainment World

Related Posts

COMMENT

Comments Closed