“Cinderella” merupakan film live-action fantasi yang disutradarai oleh Kenneth Branagh dan didistribusikan oleh Walt Disney Pictures. Film ini juga merupakan re-imajining ulang tahun film animasi th 1950 dengan judul yang sama, dibintangi oleh Cate Blanchett sebagai ibu tiri yang jahat, Lady Tremaine dan Lily James berperan sebagai Cinderella. Cinderella bercerita tentang petualangan asmara Cinderella (Lily James) yang mengikuti nasib Ella muda (Eloise Webb). Ella muda tinggal di sebuah rumah di perbatasan kerajaan. Ella tumbuh bersama ibu dan ayahnya dalam keluarga yang bahagia. Ayah Ella merupakan seorang pedagang yang selalu berpergian ke luar negeri. Ketika ayah Ella sering pergi keluar negeri, Ella selalu ditemani ibunya. Sang ibu selalu mengajari Ella keberanian dan kebaikan dalam dirinya.
Keberanian dan kebaikan tumbuh dalam diri Ella. Ella juga sangat mempercayai hal-hal berkekuatan magis dan keajaiban yang mungkin saja suatu hari akan Ella rasakan. Suatu hari, kebahagiaan yang selalu mewarnai keluarga Ella harus dirundung duka mendalam. Saat Ella berumur 10 tahun, Ella harus kehilangan sosok sang ibu yang selalu menemani dan mengajarinya. Kepedihan mendalam tersebut harus tersimpan di rumah yang Ella dan ayahnya kini diami.
Waktu berlalu begitu cepat, kini Ella tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati. Sang ayah merasa sudah waktunya untuk ia dan Ella memulai hidup baru. Dalam hal ini, ayah Ella berkeinginan untuk menikahi seorang wanita yang baru saja ‘ditinggal’ suaminya. Seorang janda dengan dua anak perempuan, Drisella (Sophie McShera) dan Anastasia (Holliday Grainger). Tertarik untuk mendukung sang ayah, Ella akhirnya menyambut hal tersebut dengan senang hati. Ketika ayah Ella berada di rumah, ibu dan saudari tiri Ella ini nampak baik-baik saja. Kemudian hal itu berubah, ketika ayah Ella harus kembali pergi meninggalkan rumah untuk bekerja selama beberapa bulan.
Banyak hal-hal kejam yang terjadi selama sang ayah pergi meninggalkan Ella dan keluarga barunya tersebut. Kamar Ella, dipakai oleh Drisella dan Anastasia, sementara Ella tidur di loteng yang berdebu, kotor dan dihuni oleh para tikus-tikus kecil yang merupakan teman Ella. Ella juga diperlakukan tidak adil oleh ibu tirinya itu. Merasa tak tahan dengan ‘siksaan’ yang ia hadapi di rumahnya sendiri, Ella pun pergi keluar sejenak untuk mencari udara segar. Dan tanpa disadari, Ella bertemu dengan seorang pria tampan berkuda yang tengah berburu rusa. Ia berkenalan dengan pria tersebut, Kit (Richard Madden). Kegembiraan pun terlihat jelas di muka Ella.
Dibalik kegembiraannya tersebut, kembali kabar duka datang kepada Ella. Rekan kerja ayah Ella datang ke rumah Ella untuk mengabarkan jika sang ayah telah meninggal dalam perjalanan. Dalam keadaan seperti ini, ibu dan kedua saudara tiri Ella berbuat semakin menjadi-jadi, dan memperlakukan Ella bak seorang pembantu. Dan disini juga, sejak pertemuannya dengan Kit, dalam waktu dua pekan, istana kerajaan akan mengundang seluruh wanita untuk dijadikan calon istri sang Pangeran.
Akhirnya dia hidup seperti seorang gadis yang menjadi pembantu dan berganti nama menjadi Cinderella yaitu sejak ia digunakan untuk bekerja pada cinders, Ella bisa dengan mudah mulai kehilangan harapan. Namun, meskipun kekejaman terjadi pada dirinya, Ella bertekad untuk menghormati kata-kata ibunya sebelum meninggal yaitu agar memiliki keberanian dan bersikap baik (have courage and be kind). Dia tidak akan menyerah pada keputus-asaan, juga tidak membenci orang-orang yang telah menyalahgunakannya.
Sejak Ella bertemu dengan Kit, akhirnya Ella merasa kalau dirinya telah menemui jiwa kerabat. Tampaknya seolah-olah nasib nya mungkin akan berubah ketika Istana mengirimkan undangan terbuka untuk semua gadis-gadis. Juga meningkatkan harapan Ella sekali lagi untuk menghadapi dan menawan Prince Charming “Kit.” Ibu tirinya melarang dia untuk hadir dan tanpa perasaan, ibu dan saudara tirinya merobek gaun Ella yang merupakan gaun mendiang ibu Ella. Namun, seperti dalam semua cerita dongeng yang baik, bantuan terhadapnya memang sudah dekat. Seorang wanita pengemis tua yang Ella beri susu, akhirnya berubah menjadi seorang ibu peri yang memiliki kekuatan sakti. Sang ibu peri menyihir labu dan dijadikannya sebuah kereta kencana berbalut emas. Tidak lupa dilengkapi 4 kuda putih gagah, kusir dan pengawal yang siap mengantar Ella ke pesta sang pangeran. Tidak ketinggalan gaun biru nan indah dan sepatu kaca juga melengkapinya. Bagaimanakah kisah Cinderella selanjutnya? Mampukah ia menjadi tambatan hati sang pangeran “Kit”? dan bagaimana nasib ibu tiri dan saudara tirinya?
Kostum desain dari film “Cinderella” sangat perlu diacungi jempol. Selain karena pemilihan warna gaun yang sesuai dengan kisah originalnya, namun model gaun yang dibuat benar-benar hebat dan megah. Gaun tersebut melingkari tubuh Cinderella dan berayun sesuai kehendaknya. Tentu menjadi sorotan mata, ketika Cinderella hadir di pesta dansa mengenakan gaun yang indah tersebut. Untuk Flagers yang sudah penasaran dengan film “Cinderella” langsung saja ya kalian tonton di bioskop-bioskop kesayangan kalian!