“Thor: The Dark World” Menjaga Formula Marvel – Movie Review

Posted by
October 30, 2013

poster_widescreen

Marvel kembali dengan film kedua dari Fase 2 Marvel Cinematic Universe. Setelah Iron Man, kini giliran Thor, sang dewa petir dari Asgard yang beraksi dalam “Thor: The Dark World.” Jika sebelumnya film “Thor” yang pertama ditangani oleh Kenneth Branagh, kali ini bangku penyutradaraan jatuh kepada Alan Taylor yang pernah menangani serial fantasi epik, “Game of Thrones.” Bintang muda asal Australia, Chris Hemsworth masih tampil sebagai Thor. Natalie Portman juga masih hadir sebagai kekasihnya, dan Tom Hiddleston yang masih ditunggu-tunggu kehadirannya sebagai karakter antagonis yang banyak disukai, Loki. Dengan berbagai formulasi khas a la Marvel yang sudah dihadirkan untuk “Thor: The Dark World,” tidak sulit untuk memprediksi kalau film ini akan meraih kesuksesan tingkat superhero.

1 tahun setelah peristiwa Battle of New York yang mempersatukan para Avengers, Thor kembali ke dunia asalnya, Asgard. Meskipun pikiran dan tenaganya tercurah pada usaha mempertahankan kedamaian semesta, Thor tetap tidak bisa melupakan gadis bumi yang telah membuatnya jatuh cinta, Jane Foster. Untuk melindungi Jane dari bahaya, Thor belum mengunjunginya kembali, tetapi ia senantiasa memperhatikan keamanan Jane dengan bantuan dari penjaga gerbang Asgard, Heimdall. Ketika Jane terancam bahaya, Thor kembali ke bumi untuk berusaha melindunginya.

Pada saat Thor membangun kembali hubungan yang sempat terputus dengan Jane, ternyata muncul kekuatan jahat yang berusaha menyerang Asgard. Kelompok peri gelap pimpinan Malekeith ingin menjatuhkan Asgard dan merebut kembali sebuah kekuatan misterius yang dapat mengubah semesta menjadi kegelapan. Thor dihadapkan pada tantangan berat yang mengharuskan terjadinya pengorbanan besar dalam hidupnya. Untuk mengalahkan kekuatan jahat Malekeith, Thor terpaksa meminta bantuan dari sang adik yang dikenal dengan kejahatannya, Loki. Apakah Thor mampu menyelamatkan semesta dengan bantuan dari Loki, ataukah justru Ia akan berkhianat?

thor-the-dark-world10

Sebuah tantangan besar bagi Marvel dalam menggarap “Thor: The Dark World” agar menjadi film yang mampu memuaskan semua pihak. Baik itu Fanboys penggemar komik dan film Thor sebelumnya, maupun penonton umum. Apalagi jika membandingkannya dengan kesuksesan 2 blockbuster raksasa mereka di box office, “The Avengers” dan “Iron Man 3.” Beban untuk menjadikan film ini sebagai mesin pengeruk uang semakin besar.

Pilihan untuk menjadikan Alan Taylor sebagai sutradara ternyata berhasil menjadi hal yang positif. Alan sukses menghadirkan keseimbangan yang signifikan antara mitologi kuno dengan dunia modern yang diisi oleh superhero. Dengan jeli, Alan juga mampu menyelipkan banyak kejutan-kejutan kecil yang akan membuat penggemar yang sudah menyaksikan film-film Marvel sebelumnya merasa senang, tanpa harus membuat penonton umum merasa diasingkan.

thor-the-dark-world-image02

Penulis naskah Christopher Yost, Christopher Markus, dan Stephen McFeely berhasil membangun sensibilitas yang menjadikan film-film produksi Marvel memiliki ciri khas, yaitu unsur humor. Banyak humor ringan yang muncul di tengah aksi besar, yang akan menciptakan tawa renyah dari penonton. Bahkan unsur humor ini yang menjadikan “Thor: The Dark World” begitu hidup dan juga menyenangkan.

Diantara semua karakter dalam film “Thor: The Dark World,” 1 tokoh yang berhasil menjadi pusat perhatian adalah Loki yang diperankan oleh Tom Hiddleston. Kemampuan Tom dalam menghadirkan karakter Loki yang sedang dipenuhi amarah namun tetap memiliki sisi humor juga bukan perkara yang mudah. Karakter Loki bahkan menjadi salah satu faktor yang membuat film ini memiliki sesuatu yang berbeda. Pembangunan karakter memang selalu menjadi isu penting dalam setiap film Marvel. Sehingga banyak penonton yang tergila-gila dengan berbagai karakter superhero dari buku komik Marvel yang telah difilmkan. Karena hampir semua film-film produksi Marvel Studios berhasil membangun karakternya di dalam film.

Tidak lengkap rasanya jika sebuah film superhero tidak memiliki visualisasi yang fantastis dan juga special effects yang dahsyat. Hal ini masih dihadirkan dengan sangat baik dalam “Thor: The Dark Wold.” Penampilan fisik Asgard yang dipenuhi warna emas dan juga setting di bumi akan membuat penonton merasa kagum. Selain dimanjakan dengan keindahan setting kita juga diajak untuk menikmati ketegangan adegan-adegan pertempuran yang seru.

Bagi yang sudah mengikuti berbagai film Marvel Cinematic Universe Phase 1, sudah pasti akan menikmati “Thor: The Dark World.” Berbagai detil-detil kecil yang dihadirkan, banyak menampilkan referensi ke film-film Marvel sebelumnya. Sehingga terasa cukup familiar. Visual dan special effects, alur cerita dan naskah yang solid membuat “Thor: The Dark Wold” sebagai salah satu film Superhero yang layak ditonton. Seru, menyenangkan, dan menghibur. Sekedar reminder, jangan tinggalkan bioskop sebelum closing credit benar-benar berakhir. Karena Marvel kembali menghadirkan ciri khas berupa adegan tambahan atau teaser yang tidak boleh dilewatkan. ‘Let’s join forces and save the world with The Mighty Avenger, Thor in Thor: The Dark World!’

Comments and 4,853 views

Gia Adhika

I work in the entertainment, publishing & social media industry. Observes & writes about it. Author of ONE DIRECTION The Unofficial Book & Buku Pop Superstars.

Related Posts

COMMENT

Comments Closed